Berhenti

Juni lalu, aku jatuh

Jauh hingga berpeluh

Sekarang aku rumpang

Tak lagi berpetualang

Aku gugur, hancur

Melebur

Beritahuku,

Pada bagian mana harus aku mulai?

Tak sampai hati aku berbicara ini

Jauh sebelum ini,

kau sudah lebih dulu melangkah pergi

mematahkan semua janji yang kau beri

Ah

Aku sudah  ambruk bersama ucapan selamat tinggal darimu

maka dengan ini aku sampaikan

“Aku berhenti yaa”

Berhenti dari semua tentangmu

Aku sudah menepati janjiku bukan?

aku tidak lari, betul?

tidak pergi, benar?

Aku hanya ingin berhenti

Sampai sini ku fikir kau mengerti

Aku berhenti.

- Lyn

Nanti, tak akan ada lagi

hari ini, aku putuskan berhenti

jangan lupa jaga diri

jangan lupakan ini

pasang kancing jaketmu  jika bersama angin malam nanti

ini terakhir kali

jangan tidur larut setiap hari

atur waktu mu lebih baik lagi

jangan biarkan study mu berantakan nanti

nanti tak  akan ada  lagi

jaga kesehatanmu, aku jauh disini

kurangi rokok mu, tak baik untuk diri

hati-hati jika ke luar kota nanti

nanti aku tak lagi peduli

kecepatan berkendaramu kurangi

baik-baik setiap futsal nanti

kembali dengan utuh setiap pulang mendaki

sampai sini

setelah ini tak ada lagi

aku janji

aku berhenti

-          - Lyn

Kopi Hitam

Teruntuk kopi hitam

Nan pahit ku

Bukankah betul,

Sudah ku teguk pahitnya kamu?

Sudah ku terima sisi gelap mu?

Lantas, apa lagi takutmu?

Kau takut aku kecewa akan rasamu itu?

Bukankah aku pernah menyuguhkan yang lebih pahit dari biasanya?

Lalu, apa lagi inginmu?

Bagaimana dengan hot chocolate ku?

Dia cemburu padamu

Tapi aku tidak pergi darinya, tidak.

Bukankah mereka pernah bertemu?

Di selah-selah obrolan recehmu,

Dan sambutan gelak tawaku?

Ah, aku masih ingin menyuguhkannya untukmu

Bisakah? Sekali lagi mungkin

Atau seperti ini saja,

Bisakah kita menikmati nya lagi bersama?

Berdua saja, tanpa hot chocolate ku

Biar kau paham betul

Pahit,

Gelap,

Dan panas mu

Telah ku terima seutuhnya

-Lyn