Teruntuk kopi hitam
Nan pahit ku
Bukankah betul,
Sudah ku teguk pahitnya kamu?
Sudah ku terima sisi gelap mu?
Lantas, apa lagi takutmu?
Kau takut aku kecewa akan rasamu itu?
Bukankah aku pernah menyuguhkan yang lebih pahit dari
biasanya?
Lalu, apa lagi inginmu?
Bagaimana dengan hot chocolate ku?
Dia cemburu padamu
Tapi aku tidak pergi darinya, tidak.
Bukankah mereka pernah bertemu?
Di selah-selah obrolan recehmu,
Dan sambutan gelak tawaku?
Ah, aku masih ingin menyuguhkannya untukmu
Bisakah? Sekali lagi mungkin
Atau seperti ini saja,
Bisakah kita menikmati nya lagi bersama?
Berdua saja, tanpa hot chocolate ku
Biar kau paham betul
Pahit,
Gelap,
Dan panas mu
Telah ku terima seutuhnya
-Lyn
No comments:
Post a Comment